Minggu, 17 November 2013

Cara Membedakan Jantan betina burung Lovebird

Cara membedakan jenis kelamin jantan -betina pada burung lovebird
Cara Membedakan Jantan-betina lovebird termasuk pekerjaan gampang-gampang susah. Gampang untuk jenis-jenis tertentu tetapi susah untuk jenis lainnya, apalagi kalau masih anakan. Untuk membedakan jenis kelamin lovebird bisa digunakan cara sederhana sampai yang ilmiah.
Berikut ini adalah serba-serbi mengani perbendaan lovebird jantan dan lovebird betina yang saya ambil dari tulisan Siti Nuramaliati Prijono dalam buku berjudul Lovebird terbitan Penebar Swadaya.
A. Berdasarkan penampilan luar.
Menurut Siti Nuramaliati, berdasar tingkat kesulitan untuk membedakan jenis kelamin lovebird (dan burung secara umum) maka dapat dibedakan 3 kelompok lovebird. Ketiga kelompok tersebut adalah kelompok dimorfik (jenis kelaminnya sangat jelas dapar dibedakan), kelompok intermediate (jenis kelaminnya agak sulit dibedakan dari penampilan burung), dan kelompok lovebird kacamata (perbedaan jenis kelaminnya tidak konsisten). Namun secara umum pada banyak jenis lovebird relatif mudah dibedakan jenis kelaminnya dengan melihat pada penampilan luarnya.
a. Kelompok lovebird dimorfik Beberapa jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok dimorfik di antaranya lovebird abisinia, lovebird madagaskar dan lovebird muka merah.
1. Lovebird abisinia (Agapornis taranta) – Lovebird jantan berat badan 65 gram, dahi berwarna merah. – Lovebird betina berat badan 55 gram, dahi berwarna hijau.
2. Lovebird madagaskar (Agapornis cana) – Tidak ada perbedaan berat badan antara lovebird jantan dan lovebird betina. – Lovebird jantan kepala dan leher berwarna abu-abu – Lovebird betina bulu tubuh keseluruhannya berwarna hijau
3. Lovebird muka merah (Agapornis pullaria) – Lovebird jantan: dahi dan muka berwarna merah-oranye, tunggir (bulu di atas pantat, di bawah ujung lipatan sayap) berwarna biru muda, bulu terbang dan bagian bawah bulu sayap berwarna hitam. – Lovebird betina dahi dan muka lebih didominasi warna oranye dibandingkan warna merah, bagian bulu penutup sayap berwarna hijau dan di tepi sayap berwarna kekuningan.
b. Kelompok intermediate Dua jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok intermediate adalah lovebird black collared dan lovebird muka salem.
1. Lovebird black collared (Agapornis swinderniana) Lovebird jantan dan betina sangat sulit dibedakan dan tampak serupa dalam penampilan luarnya. 2. Lovebird jantan dan betina serupa dalam penampilannya, meskipun pada umumnya lovebird betina mempunyai bulu di bagian kepala dengan warna yang lebih pucat.
c. Kelompok lovebird kacamata Empat jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok lovebird kacamata adalah lovebird nyasa (Agapornis lilianae), lovebird pipi hitam (Agapornis nigrigenis), lovebird topeng (Agapornis personata), lovebird fischer (Agapornis ficheri).
Keempat jenis lovebird ini sangat sulit dibedakan antara jantan dan betina. Meskipun demikian ada sedikit perbedaan berat badan antara jantan dan betinanya. Satu keunikan dari lovebird kelompok kacamata adalah pada saat menjelang musim berkembangbiak burung betina akan membawa bahan sarang di bawah bulu tunggir dan bulu punggung bagian bawah.
B. Membedakan jenis kelamin tidak berdasarkan penampilan luar.
Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya berdasarkan penampilan luarnya yang spesifik maka akan sulit untuk membedakan lovebird jantan dan lovebird betina. Pada kejadian ini makan ada beberapa cara untuk digunakan memnedakan lovebird jantan dan lovebird betina.
a. Bentuk tubuh. Lovebird betina cenderung memiliki tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun kriteria ini tidak mutlak sifatnya.
b. Warna Lovebird jantan mempunyai warna yang lebuh terang dari lovebird betina. Meskipun demikian hal itu tidak selalu benar karena warna bulu juga tergantung pada makanan, iklim, dan variasi geografis.
c. Cara bertengger Lovebird betina bertengger dengan jarak antarkaki lebih lebar dibandingkan lovebird jantan.
Perbedaan jantan berina berdasar bukaan kaki (Foto: Repro dari Buku Lovebird)
d. Bentuk ekor Lovebird betina mempunyai ekor dengan bentuk lebih rata dibandingkan pada ekor lovebird jantan yang berbentuk agak meruncing.
Perbedan jantan dan betina dari bentuk ekor (Foto: Repro dari Buku Lovebird)
e. Membangun sarang Kegiatan membangung sarang lebih intensif dilakukan oleh lovebird betina ketimbang jantan. Lovebird menggigit-gigit di luar sarang pada cabang-cabang dan batang yang lebih tebal. Lovebird betina akan megambil kulit kayu dan mengumpulkannya untuk membuat sarang, sedangkan lovebird jantan menyuapi lovebird betina. Namu hal ini juga tidak mutlak karena ada lovebird jantan yang juga aktif mengumpulkan bahan sarang.
f. Perabaan pada tulang pubis (supit urang). Lovebird memiliki dua tulang pubis (supit urang) pada bagian pinggulnya. Pada musim berkembang biak, tulang pubis lovebird betina menjadi lebih elastic dan jarak antara kedua tulang pubis tersebut melebar karena pengaruh hormone. Keadaan tersebut dapat dirasakan dengan rabaan tangan. Pada lovebird jantan, jarak antara dua tulang pubis tersebut sempit. Teknik perabaan ini hanya dapat digunakan bila kegiatan seksual lovebird betina dengan aktif.
g. Pemeriksaan dengan alat laparoscopy Untuk mengetahui jenis kelamin lovebird juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat laparoscopy. Lovebird yang akan diperiksa jenis kelaminnya harus dibius dulu. Setelah itu dilakukan operasi kecil pada bagian kiri tubuh burung di antara tulang rusuk, tulang pinggang dan tulang paha. Dari bagian yang dioperasi itu dimasukkan alat laparoscopy untuk melihat ada tidaknya ovary (indung telur). Jika ada ovari maka lovebird tersebut dipastikan betina. Cara ini hanya bisa dilakukan jika burung sudah dewasa.
h. Pemeriksaan DNA Cara lain untuk mengetahui jenis kelamin lovebird adalah dengan menguji DNA yang dapat diperoleh dari darah atau bulu burung. Setelah DNA diekstrak dengan larutan tertentu dan proses lebih lanjut, lalu hasilnya dipotret dengan Polaroid. Apabila dalam foto tersebut terlihat dua pita maka lovebird tersebut dapat dipastikan berkelamin betina. Namun jika terlihat hanya satu pita, lovebird itu bias dipastikan jantan.
Cara ini dianggap lebih cepat dan hasilnya lebih akurat. Namun biaya uji DNA sangat mahal. Selain itu di Indonesia belum banyak laboratorium yang menawarkan jasanyan untuk memeriksa jenis kelamin burung dengan uji DNA.
Pasangan sejenis juga bercumbu
Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan antara jantan dan betinanya berdasarkan bentuk tubuh dan warna bulunya sering terjadi kesulitan untuk memperoleh pasangan yang sesuai,.
Sering terlihat dua ekor jantan berperilaku seperti pasangan lovebird yang berlainan jenis. Hal yang sama juga terjadi pada dua lovebird betina. Bahkan pada pasangan lovebird betina ini apabila bertelur maka jumlah telurnya akan lebih banyak dari pasangan yang normal, tetapi telur tersebut tidak fertile alias tidak akan menetas jika dierami.
Hal yang membedakan antara pasangan jantan-jantan dan betina-betina adalah pada pasangan jantan-jantan tidak akan membuat sarang karena perilaku itu hanya milik lovebird bertina.
Ada yang menyatakan bahwa lovebird jantan adalah yang menyuapi pasangannya sedangkan betina yang disuapi. Tetapi hal ini tidak benar karena lovebird betina juga sering menyuapi lovebird jantan untuk menarik perhatian si jantan.
Juga tidak benar bahwa lovebird betina memiliki paruh dan kepala yang lebih kecil ketimbang lovebird jantan. Dan tidak tentu benar bahwa lovebird jantan memiliki kepala yang lebih lebar dengan paruh yang lebih runcing.

1 komentar:

  1. Sugeng Rawuh wonten kitho Surakarta atau lebih dikenal kota Solo
    Solo merupakan kota penuh nuansa sejarah dan budaya, memilki tradisi Jawa yang dibanggakan masyakatnya. Sebuah tempat yang akan membuat Anda terkesima dengan beragam atraksi warisan budaya Jawa kuno. Paling tidak beberapa hari harus Anda sisihkan untuk menikmati semua sajian wisata yang mengagumkan di sini. Dari menjelajahi kota sambil melihat keraton, mengunjungi pasar tadisional, berbelanja batik dan kerajinan yang berkualitas, melihat atraksi tarian solo yang penuh keagungan, wayang kulit, kuliner yang lezat, dan tentunya berkomunikasi langsung dengan masyarakatnya yang ramah.
    Kota Solo atau disebut juga Surakarta adalah kota kuno yang dibangun Paku Buwana II. Riwayat kota ini tidak bisa lepas dari sejarah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang merupakan penerus Kerajaan Mataram Islam. Surakarta dikenal sebagai salah satu pusat dan inti dari kebudayaan Jawa kuno karena secara tradisional merupakan salah satu pusat politik dan pengembangan tradisi Jawa. Kemakmuran wilayah ini sejak abad ke-19 telah mendorong berkembangnya berbagai literatur berbahasa Jawa, tarian, makanan, pakaian, arsitektur, dan beragam hasil budaya indah lainnya.
    Bila Anda menyandingkannya dengan Yogyakarta maka tampak seolah adanya “emulasi” dan “kontes” kultural antara Surakarta dan Yogyakarta. Tidaklah mengherankan kemudian melahirkan apa yang dikenal sebagai "gaya Surakarta" dan "gaya Yogyakarta" baik itu dalam busana, tarian, wayang, pengolahan batik, gamelan, dan bentuk budaya lainnya.
    Masyarakat Solo pandai memelihara budaya lokalnya. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bila bahasa Jawa dari Solo digunakan sebagai standar bahasa Jawa nasional. Tarian daerah Bedhaya dan Srimpimasih dilestarikan di Keraton Solo. Batik terkenal yang berasal dari Solo yaitu Batik Keris dan Batik Danarhadi. Penduduk Solo memang bangga dengan batik, bahkan label kota Solo selain 'Solo, The Spirit of Java' juga dikenal julukan “The City of Batik”. Biasanya wisatawan yang berlibur ke Jogja juga akan singgah di Solo, atau sebaliknya.

    Transportasi
    Surakarta memiliki bandara udara internasional Adisumarmo terletak di perbatasan Kabupaten Karanganyar dan Boyolali. Bandara ini terhubung ke Jakarta, Kuala Lumpur, dan Singapura. Dari Jakarta waktu tempuh kurang lebih 50 menit. Beberapa operator penerbangan yang melayani rute dari atau ke kota Solo antara lain Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, Batavia Air, Air Asia, dan Silk Air.
    Kereta api secara teratur beroperasi antara Solo dan Jakarta dengan perjalanan memakan waktu antara 11-12 jam. Stasiun kereta api utama bernama Stasiun Solo Balapan yang merupakan stasiun untuk pemberangkatan kereta api kelas Bisnis dan Eksekutif dan terletak berdekatan dengan terminal bus Tirtonadi, suatu hal yang jarang dijumpai di Indonesia.
    Untuk bus malam perjalanan dari Jakarta ke Solo memakan waktu sekitar 12 jam.
    Dari Yogya, Anda dapat melakukan perjalanan ke Solo dengan minibus sekitar 1 jam. Bus tersedia juga dengan harga yang lebih murah.
    Kota Solo merupakan kota perlintasan Yogyakarta-Surabaya. Dari Yogyakarta, Solo terletak sekitar 65 km arah Timur, sementara dari Surabaya, Kota Solo terletak sekitar 285 kilometer arah Barat. Dari kota besar lainnya, yaitu dari Semarang, Solo terletak sekitar 100 kilometer arah Tenggara. Untuk menuju Kota Solo, Anda dapat memanfaatkan transportasi udara dan mendarat di Bandar Udara Adi Sumarmo, Solo, atau menggunakan jasa bus dan kereta menuju Terminal Tirtonadi dan Stasiun Balapan Solo. Dari Bandara, terminal, maupun stasiun, Anda dapat memanfaatkan bus kota, angkot, taksi, maupun andong untuk menuju ke pusat kota mengunjungi Keraton Surakarta.
    Untuk jasa sewa mobil di Solo bisa mengunakan Gracia sewa mobil solo merupakan penyedia jasa rental mobil di kota Solo beserta driver-driver yang sudah berpengalaman siap melayani perjalanan wisata di Solo dan sekitarnya

    BalasHapus